Jumat, 31 Desember 2010

cappucino

tadi sore, aku iseng ikut-ikutan kakakku bikin cappucino. sekalian biar ntar tahan melek 1 tahun. (halah)

dan...
kayaknya aku responnya cepet banget.
pas magribnya , aku keringetan banyak banget. walah, habis mandi malah keringeten lagi. dan itu kayak mandi lagi.
seluruh bajuku sampe lengket. err... oke, rada lebay. gak semuanya juga sih. konsentrasi nya di punggung.

nah, pas tadi lagi tadarus, dalam konsentrasi penuh, tau-tau di atas ada bunyi "kletek kletek" ...
selanjutnya, secara otomatis, lantunan ayat-ayat al-Quran berganti menjadi teriakan yang membahana di seluruh kompleks ... *hasyah*

sesuatu nemplok di punggung ku , nyrempet rambutku yang masih basah karena baru keramas.
and... guess what i saw...


CICAK NEMPLOK DENGAN ANGGUNNYA DI PUNGGUNGKU , SAUDAGAR-SAUDAGAR!!!
 (?)

alhamdulillah-nya, saya bukan tipe "sinetron" mania , gituh. Gak kayak bude ku (bude : bu gedhe. sebutan bahasa jawa buat kakak cewek dari bapak/ibu), yang sinetron mania . contoh ni ya, aku njatuhin sesuatu. reaksinya : *kedua tangan megangin pipi* "aduhai sayangku~ jangan begitu, dong~ jadi kaget, nih!" . Atau pas lagi buru-buru : "ayo lekas , lekas !" . Eng... grr...

kakakku langsung keluar kamar begitu denger teriakanku yang oh-so-AWESOME. dan , ketawa ngakak sampe aku pengen banget nonjok wajah nya begitu dia tau aku ketibanan cicak.

dengan masih deg-degan, aku ngelanjutin ndarus. tapi keringetnya itu lho, ya Allah...
bolak-balik tak lap pake tangan, tapi, beberapa kali NETES . bayangin , NETES! selesai tadarus, langsung deh, aku ngacir ke kamar dan nyalain AC.

tapi, aku gak kapok minum cappucino !

Oya, itu bukan pertama kali nya aku ketibanan cicak. waktu itu pernah malem-malem , mbuka pintu, eh, ada cicak terjun dari langit. dan mendarat di belantara rambutku

Selasa, 28 Desember 2010

me and my sista !

Saya ini punya kakak , lhoo !
harusnya kakakku ada 2, tapi sayang, yang kedua gugur dalam kandungan.
jadinya, hanya tinggal aku dan kakakku yang sekarang kelas 3 SMA ini!

nah, seperti halnya hubungan kakak adek, aku masih sering bertengkar sama kakakku. tapi yah cuman main-main sih. Jaman "panas" ku sama kakakku yaitu wak tu aku kelas 3-4 SD, kakakku SMP.
wah, lebih mirip adegan telenovela. jambak-jambakan, sampe nanis-nangisan.

nah , kalo sekarang , paling berantemnya kayak tadi siang

#flashback: on#

kakakku :  *lagi minum*
aku         :  *nyenggol pinggulnya*
kakaku   : *keselek*
aku         : *lari sambil ketawa-ketawa*
kakakku  :  *naruh gelas* *ngejar aku*  heeh !

yang jelas, berikutnya, kami sudah guling-gulingan di lantai, saling serang dengan nggelitikin daerah-daerah yang gampang geli, kayak perut atau kuping dan leher. ada juga adu tendang dan tonjok, tapi --tentu saja-- cuman main-main.

#flashback : off#

sering juga, kami saling melindungi satu sama lain kalo pas di marahin . saling membantu masalah juga, dan yang palingenak punya kakak adalah minta ajarin yang gak bisa. tapi kira-kira juga. kalo kayaknya lagi bad mood , tak beranilah daku. kalo ngamuk kayak monster *plak!*.

oya, aku juga sering pinjem bukupelajarannya kakakku. iseng aja. dan mbak tyas, --kakakku-- kalo sedang baik hati kadang juga mau ngajarin.


setidaknya, aku bukan adek yang (tidak) budiman seperti ini . malang sekali kau mitha, punya adek yang bisa membuatmu masuk RSJ, atau bahasa Malaysia nya : Gubuk Gila . *gubrak*

tapi kakakku baik lhoh ! ada yang punya kakak yang lebih baik ?



Sabtu, 25 Desember 2010

bendera Indonesia berbeda dengan bendera Monako

selama ini, kita salah kaprah, menganggap bahwa Indonesia sama dengan bendera Monako.
tapi, sebenarnya berbeda, lhoh.


SEJARAH

Bendera Indonesia
Warna merah-putih bendera negara diambil dari warna Kerajaan Majapahit. Sebenarnya tidak hanya kerajaan Majapahit saja yang memakai bendera merah putih sebagai lambang kebesaran. Sebelum Majapahit, kerajaan Kediri telah memakai panji-panji merah putih. Selain itu, bendera perang Sisingamangaraja IX dari tanah Batak pun memakai warna merah putih sebagai warna benderanya , bergambar pedang kembar warna putih dengan dasar merah menyala dan putih. Warna merah dan putih ini adalah bendera perang Sisingamangaraja XII. Dua pedang kembar melambangkan piso gaja dompak, pusaka raja-raja Sisingamangaraja I-XII.[1] Ketika terjadi perang di Aceh, pejuang – pejuang Aceh telah menggunakan bendera perang berupa umbul-umbul dengan warna merah dan putih, di bagian belakang diaplikasikan gambar pedang, bulan sabit, matahari, dan bintang serta beberapa ayat suci Al Quran.[2] Di zaman kerajaan Bugis Bone,Sulawesi Selatan sebelum Arung Palakka, bendera Merah Putih, adalah simbol kekuasaan dan kebesaran kerajaan Bone.Bendera Bone itu dikenal dengan nama Woromporang.[3] Pada waktu perang Jawa (1825-1830 M) Pangeran Diponegoro memakai panji-panji berwarna merah putih dalam perjuangannya melawan Belanda. Kemudian, warna-warna yang dihidupkan kembali oleh para mahasiswa dan kemudian nasionalis di awal abad 20 sebagai ekspresi nasionalisme terhadap Belanda. Bendera merah putih digunakan untuk pertama kalinya di Jawa pada tahun 1928. Di bawah pemerintahan kolonialisme, bendera itu dilarang digunakan. Sistem ini diadopsi sebagai bendera nasional pada tanggal 17 Agustus 1945, ketika kemerdekaan diumumkan dan telah digunakan sejak saat itu pula. [4]

Bendera Monako
Warna Merah dan Putih sudah menjadi corak khas keluarga Grimaldi paling tidak semenjak 1339, namun dengan desain yang berubah-ubah.
Bendera Monako yang asli berbentuk sama dengan Bendera negara Monako tapi dengan gambar simbol negara versi sebelumnya di tengahnya, sudah digunakan sejak awal kerajaan ini berdiri, kecuali saat Monako di-aneksasi Perancis pada periode 1793-1814. Bentuknya yang kini yang lebih sederhana mulai digunakan sejak 4 April 1881.

Proporsi ukuran bendera (panjang : lebar)   :

Indonesia    :  3 : 2
Monako       :  5 : 4

 selain itu, yang lainnya sama , perbandingan banyaknya warna merah dan putih pun sama-sama 1 : 1.


intinya, benderanya Indonesia itu beda sama punya Monako!
setelah baca ini, jangan salah lagi yaa!

sumber : wikipedia

Jumat, 24 Desember 2010

atlantis = indonesia?

Ini postingan iseng, soalnya tadi liat tayangan yang mbahas soal ke-atlantis-an indonesia. walhasil saya coba tanya mbah google, sedikit --eng,, mungkin banyak-- , comat-comot di web orang, copy-paste, dan googling lagi untuk istilah-istilah asing...


jadi , nikmatilah hasil comotan dan sedikit pemikiran saya , ini , readers !


Atlantis: Kalau benar ada, kapan dan dimana?
dibawah ini, saya mengutipkan hasil kesepakatan para peneliti Atlantis dari 15 negara yang berkumpul di Pulau Milos, Yunani, dari 11 hingga 13 Juli 2005 mengenai 24 syarat Atlantis (di mana saja di seluruh dunia).

Berdasarkan kepada tulisan Plato, yaitu:
1. Metropolis Atlantis harus terletak di suatu tempat yang tanahnya pernah ada atau sebagian masih ada.

2. Metropolis Atlantis harus mempunyai morfologi yang jelas berupa selang-seling daratan dan perairan yang berbentuk cincin memusat.

3. Atlantis harus berada di luar Pilar-pilar Hercules.

4. Metropolis Atlantis lebih besar dari Libya dan Anatolia, dan Timur Tengah dan Sinai (gabungan).

5. Atlantis harus pernah dihuni oleh masyarakat maju/beradab/cerdas (literate population) dengan ketrampilan dalam bidang metalurgi dan navigasi.

6. Metropolis Atlantis harus secara rutin dapat dicapai melalui laut dari Athena.

7. Pada waktu itu, Atlantis harus berada dalam situasi perang dengan Athena.

8. Metropolis Atlantis harus mengalami penderitaan dan kehancuran fisik parah yang tidak terperikan (unprecedented proportions).

9. Metropolis Atlantis harus tenggelam seluruhnya atau sebagian di bawah air.

10. Waktu kehancuran Metropolis Atlantis adalah 9000 tahun Mesir, sebelum abad ke-6 SM.

11. Bagian dari Atlantis berada sejauh 50 stadia (7,5 km) dari kota.

12. Atlantis padat penduduk yang cukup untuk mendukung suatu pasukan besar (10.000 kereta perang, 1.200 kapal, 1.200.000 pasukan)

13. Ciri agama penduduk Atlantis adalah mengurbankan banteng-banteng.

14. Kehancuran Atlantis dibarengi oleh adanya gempa bumi.

15. Setelah kehancuran Atlantis, jalur pelayaran tertutup.

16. Gajah-gajah hidup di Atlantis.

17. Tidak mungkin terjadi proses-proses selain proses-proses fisik atau geologis yang menyebabkan kehancuran Atlantis.

18. Banyak mata air panas dan dingin, dengan kandungan endapan mineral, terdapat di Atlantis.

19. Atlantis terletak di dataran pantai berukuran 2000 X 3000 stadia, dikelilingi oleh pegunungan yang langsung berbatasan dengan laut.

20. Atlantis menguasai negara-negara lain pada zamannya.

21. Angin di Atlantis berhembus dari arah utara (hanya terjadi di belahan bumi utara)

22. Batuan Atlantis terdiri dari bermacam warna: hitam, putih, dan merah.

23. Banyak saluran-saluran irigasi dibuat di Atlantis.

24. Setiap 5 dan 6 tahun sekali, penduduk Atlantis berkurban banteng.



yang saya  tebelin tulisannya di atas itu berarti yang --menurut saya--  kemungkinan adanya di indonesia di atas 80%. kalo di garisbawah, sekitar 40-80%, yang miring-miring 1-40% . sisanya ? bisa dipikirkan sendiri. MUNGKIN bukan karena gak ada , tapi karena saya sendiri juga gak mudeng.

bahas yok! (per nomer)

1)
jelas ini, indonesia masih ada kan?

2)
wah, yang ini kok kayaknya rada' gak mungkin ya? bukannya gak mungkin juga sih, tapi yaa, kita serahkan saja pada Tuhan yang maha Kuasa.

3)
sejauh pengetahuan author, pilar-pilar hercules itu adanya di sekitar SPANYOL.

4)
ini mah, udah jelas, kalo atlantis emang di Indonesia, pastinya bukan indonesia doang, mungkin juga barengan dengan india, malaysia, thailand, bahkan mungkin juga afrika.

5)
gak yakin ini, tapi ada yang bilang DULUNYA manusia itu jauh lebih pintar dari manusia jaman sekarang. tapi masih diragukan kebenarannya

6)
sebagai negara maritim dengan lautan yang amat kaya, di antara 2 benua dan 2 samudera, ini seharusnya bukanlah suatu hal yang sulit bukan ?

7)
yang ini, lagi-lagi author gak tau, eng, belum tau.karena ,,, hebat amat kalo anak SMP yang ingusan (bener, aku emang masih ingusan. pilek beraaat...!!!) sampe tau yang kayak gitu. lagian toh kalau ada buktinya mungkin sudah hilang bersama bencana yang menelan atlantis berabad-abad silam

8)
lalalala~~~ author kagak tau karena author waktu itu belom lahir! lalalala~~~

9)
karena bilangnya 'sebagian di bawah air', indonesia masih bisa di hitung kan?

10)
tauk deh, belum di ajarin di sekolah *malah manggil bubur ayam di komplek sebelah*

11)
yang di maksud aja gak mudeng apaan

12)
dengan salah satu negara dengan wilayah yang cukup luas dan keadaan alam yang mendukung kehidupan manusia, jumlah segitu bukan masalah di indonesia!

13)
author taunya adu banteng sampe mati, apakah termasuk mengorbankan?

14)
buka hal baru indonesia di guncang gempa. bahkan 70.000 tahun yang lalu, gempa vulkanik mencatatkan diri sebagai salah satu gempa terbesar dalam sejarah, yakni letusan gunung Toba , yang sisa letusannya kita kenal menjadi danau toba.

15)
author cuma sekali naik kapal, itu juga cuma jawa-bali doang, jadi yaah, nyerah deh author!

16)
inilah alasan author tadi nyebut-nyebut india,malaysia, thailand, juga afrika karena di lokasi-lokasi inilah gajah tersebar. jadi kalo di atlantis ada gajah, terus atlantis misah-misah, mungkin jadi dataran dataran yang sekarang jadi habitat mamalia raksasa di darat ini.

17)
huwaaa...! author mulai bingung..!!

18)
indonesiaa!! indonesiaa!! indonesiaa!! *plak* maap ngaco, kalo di indonesia, apa sih yang gak ad ? mungkin hanya surga dan neraka (halah)

19)
sekali lagi, NYEERAAH!! stadia apaan coba

20)
author nyerah , lalala~

21-24)
author nyerah, lalala


sekian atas ke-(tidak)sedia-annya membaca postingan ini.
author harus segera ka tempat yang tepat untuk memenuhi panggilan alam yang tak bisa di tolak ini!

wassalam!

LPG

beberapa bulan yang lalu lagi 'booming-booming' nya tentang LPG meledak.
dan mendadak aku keingetan kisah tentang LPG yang menimpa tetangga nya bude ku

kompor kalo matiinya belom bener bener mati, kan tetep ngluarin gas. kalo mati ada bunyi "ceklek" nya.

nah, si tetangga ini, selesai masak matiinya gak pas, jadi masih ngluarin gas. gas pun memenuhi dapurnya

pas -entah kapan- dia mau masak lagi, baru dia nyium bau gas di se-antero dapurnya yang tertutup. Niatnya sih mau ngambil senter buat ngecek regulator (ituloh, pipa yang menghubungkan kompor sama gas). eh, si senter ngacir ke negeri antah barantah.

mungkin ini yang disebut takdir, tepatnya mungkin takdir buruk. karena gak ada senter, korek api pun jadi.
dan...

bisa di tebak sendiri, ketika korek api dinyalakan di dalam dapur yang dipenuhi gas yang mudah meledak...


JDUEER!!!
.
.
.
.
.
.
.
.
eng...
mungkin mulai sekarang, aku bisa mengabaikan pepatah "tiada rotan, akar pun jadi"
terutama kalau penggunaannya adalah "tiada senter, korek pun jadi"

Selasa, 21 Desember 2010

Scone

The scone is a small British quick bread (or cake if recipe includes sugar) of Scottish origin. Scones are especially popular in the United Kingdom, the United States, Canada, Australia, New Zealand, and Ireland, but are eaten in many other countries. They are usually made of wheat, barley or oatmeal, with baking powder as a leavening agent. The scone is a basic component of the cream tea or Devonshire tea.
The scone is a small British quick bread (or cake if recipe includes sugar) of Scottish origin. Scones are especially popular in the United Kingdom, the United States, Canada, Australia, New Zealand, and Ireland, but are eaten in many other countries. They are usually made of wheat, barley or oatmeal, with baking powder as a leavening agent. The scone is a basic component of the cream tea or Devonshire tea.

Lexicology

The pronunciation of the word within the United Kingdom varies. According to one academic study, two-thirds of the British population pronounce it /ˈskɒn/, rhyming with "con" and "John", with the preference rising to 99% in the Scottish population. The rest pronounce it /ˈskoʊn/, rhyming with "cone" and "Joan". British dictionaries usually show the "con" form as the preferred pronunciation, while recognizing that the "cone" form also exists.[1] This is alluded to in the poem which contains the lines "I asked the maid in dulcet tone / To order me a buttered scone / The silly girl has been and gone / And ordered me a buttered scone." In John Betjeman's "How to Get on in Society" the poem ends "I'm afraid the preserve's full of stones; / Beg pardon, I'm soiling the doyleys / With afternoon tea-cakes and scones."
The Oxford English Dictionary reports that the first mention of the word was in 1513. The word scone derives perhaps from the Middle Dutch schoonbrood (fine white bread), from schoon (pure, clean) and brood (bread).[2]

[edit] History

The original scone was round and flat, usually the size of a medium size plate. It was made with unleavened oats and baked on a griddle (or girdle, in Scots), then cut into triangle-like quadrants for serving. Today, many would call the large round cake a bannock, and call the quadrants scones. In Scotland, the words are often used interchangeably.[3]
When baking powder became available to the masses, scones began to be the oven-baked, well-leavened items we know today.[4] Modern scones are widely available in British bakeries, grocery stores, and supermarkets. A 2005 market report estimated the UK scone market to be worth £64m, showing a 9% increase over the previous five years. The increase is partly due to an increasing consumer preference for impulse and convenience foods.[5]

Varieties

British scones are often lightly sweetened, but may also be savoury. They frequently include raisins, currants, cheese or dates. In Scotland and Ulster, savoury varieties of scone include soda scones, also known as soda farls, and potato scones, normally known as tattie scones, which resemble small, thin savoury pancakes made with potato flour. Potato scones are most commonly served fried in a full Scottish breakfast or an Ulster fry.
The griddle scone (or "girdle scone" in Scots) is a variety of scone which is fried rather than baked. This usage is also common in New Zealand where scones, of all varieties, form an important part of the traditional cuisine.
Another common variety is the dropped scone, or drop scone, after the method of dropping the batter onto the griddle or frying pan to cook it.
In some countries one may also encounter savoury varieties of scone which may contain or be topped with combinations of cheese, onion, bacon etc.
In the United States, scones are drier, larger and typically sweet.

Regional variations

Europe
Scones are popular in Ireland as well as England, Scotland and Wales, and were chosen as the Republic of Ireland representative for Café Europe during the Austrian Presidency of the European Union in 2006 (the United Kingdom chose shortbread). Scones are also a popular baked good in the Scandinavian countries.
Australia
Pumpkin scones are a well-known variant in Australia, made famous during the period when Florence Bjelke-Petersen was in the public eye.[9] Date scones, which contain chopped candied dates, are also popular in Australia. Another old style of cooking scones, generally in the colder months, is to deep-fry or deep pan-fry them in dripping or oil, they are then known as puftaloons.
North and South America
In Canada, scones are popular and widely sold in both bakeries and ordinary grocery stores. As in the United States, the term 'biscuit' is sometimes used interchangeably.
Round-shaped British scones can resemble North American biscuits in appearance, but scones rely on cold butter for their delicate, flaky texture, while biscuits are more often made with animal fat or vegetable shortening and are crumbly rather than flaky. Also, while scones are served with coffee and tea or as a dessert, biscuits are served more as a bread, often with breakfast.[8]
In Utah, the bread products locally called "scones" are similar to Indian Frybread and are made from a sweet yeast dough, with buttermilk and baking powder and/or soda added, and they are fried rather than baked. They are customarily served with butter and honey.[10]
Scones are quite popular in Argentina (brought by Irish and English immigrants and from Welsh immigrants in Patagonia).[11] They are usually accompanied by tea, coffee or mate.[12]

[edit] Other usage

In Scots the verb scon means to crush flat or beat with the open hand on a flat surface, and "scon-cap" or "scone-cap" refers to a man's broad flat cap or "bunnet".


 sumber : wikipedia

Sabtu, 18 Desember 2010

gyaaa!!!!!!

speedy gua lagi cuepet buanget!
bayangin, donlot 4 MB, cuman 2 menit!

yahh, gak segitunya juga sih. kata kakakku yang sudah lebih berpengalaman berselancar di internet , speedy-nya pernah lebih cepet lagi. katanya pernah ndonlot film hanya dalam beberapa detik sudah 9 mega. Ih waw.

sering-sering kayak gini !
gyahahahaha!  *labil*

welcome back!

assalamualaikum!


.
.
.
.
.
.
.
.

heeyaaa~~!!!!
bwahahaha~~~!!!

ohya, sekadar saran, sebelum mbaca ini sebaik nya baca dulu postingan sebelumnya, yaaa


.
.
.

nah, jadi...

DUSGRIP KU -sayang- KETEMUUUUU!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

and, guess where...

DIKAMAR!!
ketinggalan ternyata!!!

bujug, ini bocah konslet , ya?

ternyata, pas malemnya hari rabu itu, dusgripnya tak kluarin , terus pas tidur, ketendang entah kemana dan ditemukan oleh si Mbaknya! 
BWAHAHAHAHA!!! *ngakak setan*

maklum, kayaknya udah paten kayak gini otaknya, gak bisa di utek-utek lagi *kluk*

yahsudahlah, sekian dulu postingan ini, hanya memberitakan ke-"ajaib"-an saya dan kemalangan nasib orang-orang di sekitar saya . 

wassalamualaikum!

Jumat, 10 Desember 2010

piye iki?

misi...

Assalamualaikum ...


curcol yah?


Huwaaaa! Nyebelin buanget, ik. Masa' , belum genap 1 semester daku melangkah di jenjang SMP , 3 kali sudah barang-barangku menghilang!

Kasus pertama:
pas minggu kedua berangkat ke SMP, dusgrip(tempat pensil) kesayanganku yang berbahan kain (apa karung yah?) rami, yang gambarnya Winnie the Pooh dkk bersama isi-nya menghilang. Memang sih, dusgripnya sendiri nggak ku kasih nama, cuman yang sering tak pake kayak pensil dan bolpen yang tak kasih nama. Akhirnya dengan -sangat- berat hati, kurelakan sebuah pensil mekanik yang bertahan dari kelas 2 SD lenyap.

hasil akhir --> nggak ketemu
 status: masih dimaafkan (karena emang akunya yang teledor)

Kasus kedua:
hari Kamis sebelum pensi, tepatnya sewaktu ke masjid , aku baru sadar kalo gelang yang biasa bertengger menghiasi lengan kanan ku gak ada. Emas lhoh! kalo bukan emas MUNGKIN masih relas. Tapi ini?!?!?! *mulai lebay*
Jadi, pas pulang dari masjid menuju sekolah , dibantu teman-teman ku yang ku percaya untuk kukasih tau pertama menyusuri jalanan yang tadi dilewati. karena masih belum ketemu, akhirnya aku ke kamar mandi, eh, ke ruang guru buat lapor. eh, ketemu Bu Ani sama Bu Anis selaku guru piket hari itu. Bilangnya sih mau di "halo-halo" lewat speaker yang tersebar di tiap kelas. Tapi apa daya? Habis istirahat kedua ternyata ada gladi kotor buat pensi...

hasil akhir --> gak ketemu juga. Yah, nasib, nasib
status : hilang dengan mengenaskan -?-

Kasus ketiga:
Sekali lagi saudara-saudari, kali ini korbannya dusgrip! 'Kayaknya' mah, sepele. Tapi, sebagai pelajar, saya tidak terima! *halah* . Seingetku kalo gak salah ketinggalan di perpus habis susulan biologi. tapi yang ini ngenes. tadi siang, aku nemu dusgripnya thok di deket kelas IPS , tapi gak ada isinya.
SIAPAPUN YANG MERASA SISWA/SISWI YANG NGAMBIL ISI DUSGRIPNYA  BUKANNYA NGASI NTU DUSGRIP KE GURU PADAHAL UDAH JELAS BUANGET ADA NAMANYA bisa ngembaliin ke aku. tuh, ada labelnya . hida/7a/10 . #abaikan-orang-galau-kehilangan-dusgrip-ini#

hasil akhir --> ketemu dusgripnya, isinya? mungkin sedang melanglang buana ke dusgrip lain
status : ngumpulin duit lagi buat beli yang baru

 
Yah, memang menyebalkan, tapi ...

berarti aku ada alesan ngeluarin uang banyak bulan ini! yeay!!!
yah sudahlah, bau bantal sudah membayang di depan muka, melambai-lambai mengajak ke pulau kapuk .
wassalamualaikum!